Sabtu, 18 Oktober 2014

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR





Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “ILMU BUDAYA DASAR”, suatu ilmu yang didalamnya memperlajari tentang berbagai macam hal yg berkaitan dengan kebudaayan yang ada pada masyarakat.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam tugas mata kuliah saya yaitu “ILMU BUDAYA DASAR”  yang dimana didalamnya terdapat bebrbagai sub bab yang berkaitan dengan ilmu budaya yang biasa dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan” : Diyanti, ST, selaku dosen mata kuliah “ILMU BUDAYA DASAR”, rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. 

Demikian makalah ini saya buat, semoga bermanfaat. Terima Kasih..





Bekasi, 17 Oktober 2014















DAFTAR ISI

BAB I
ISD SEBAGAI SALSAH SATU MKDU........................................................................................    3
1.1.  Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS................................................................................................   3
1.2.  ISD dan IPS................................................................................................................................  3
1.3.  Ruang Lingkup ISD....................................................................................................................  4

BAB II

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN............................................................................................         5

2.1 Manusia...................................................................................................................................      5
2.2  Hakekat Manusia....................................................................................................................      6
2.3.Kepribadian Bangsa Timur....................................................................................................        6
2.4.Pengertian kebudayaan..........................................................................................................        8
2.5.Unsur-unsur kebudayaan........................................................................................................       9
2.6.Wujud kebudayaan.................................................................................................................       11
2.7.Orientasi Nilai Budaya...........................................................................................................        11
2.8.Perubahan Kebudayaan..........................................................................................................       11
2.9.Kaitan Manusia dan kebudayaan...........................................................................................        13

BAB III

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN....................................            14

3.1 Pendidikan Kesusastraan........................................................................................................       14
3.2 Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa............................................................       16
3.3 Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi..................................................................................................       17
3.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi..............................................................       18
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH..............................................................................................        20
4.1 Pengrtian Cinta Kasih.............................................................................................................       20
4.2. Cinta menurut ajaran agama..................................................................................................       22
4.3. Kasih sayang.........................................................................................................................       24
4.4. Kemesraan.............................................................................................................................       25
4.5. Pemujaan................................................................................................................................      26
4.6. Belas Kasihan.........................................................................................................................      27
4.7. Cinta Kasih Erotis...................................................................................................................      27

BAB V

PENUTUP...................................................................................................................................        28

BAB I 

IBD Sebagai Salah Satu MKDU



1.1  Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS

• Pengertian ISD

ISD merupakan pengetahuan yang menelaah masalah sosial dari berbagai ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu seperti ekonomi, geografi, antropologi dan psikologi. 

• Tujuan ISD

ISD bertujuan memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial di dalam masyarakat, peka terhadap masalah sosial serta tanggapan dalam penanggulangannya dan menyadari masalah sosial bersifat kompleks.

• 3 Kelompok Ilmu Pengetahuan

ISD dan IPS ini memiliki tiga kelompok ilmu pengetahuan yaitu :

A.    Natural Sciences (Ilmu Alamiah) meliputi Fisika, Biologi, Kimia, dan Astronomi
B. Sosial Sciences (Ilmu Sosial) meliputi Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Politik, Antropologi, Psikologi, dan Geografi
C. Humanities (Ilmu Budaya) meliputi Bahasa, Agama, Kesusastraan, dan Kesenian

1.2 ISD dan IPS
                
• Perbedaan ISD dan IPS

ISD dan IPS ini memiliki perbedaan, Adapun perbedaannya antara lain :

a.       ISD diberikan di PT sedangkan IPSdiberikan di sekolah dasara dan lanjutan
b. ISD merupakan satu mata kuliah tunggal sedangkan IPS merupakan kelompok dari sejumlah
b.      mata pelajaran
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan dan masalah social



• Persamaan ISD dan IPS

Persamaannya ISD maupun IPS merupakan bahan studi untuk kepentingan pendidikan dan berdiri sendiri dalam disiplin ilmu.
  
1.3 Ruang Lingkup ISD

• 3 Golongan Bahan Pelajaran ISD

ISD tersebut melingkupi kegiatan sosial dalam masyarakat, konsep atau pengertiannya tentang kenyataan sosial, dan masalah yang timbul dalam masyarakat.































BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
2.1 MANUSIA
• Unsur-Unsur yang Membangun Manusia

Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :

1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait :

a. Jasad
b. Hayat
c. Ruh
d. Nafs

2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.


2.2 HAKEKAT MANUSIA

• Hakekat Manusia
           
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.  Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.

• Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain

Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.


2.3 KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
• Kepribadian Bangsa Timur
budaya timur
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting.
Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.

• Bagan Psiko Sosiogram Manusia

http://1.bp.blogspot.com/-rYcwMGKmZH8/UHC5QhKgVoI/AAAAAAAAANU/AQT9ssxoNUo/s1600/bagan.jpg

Nomor 7 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran it terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya
maksud jahat.
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan
pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun diberi respons, respons itu
sebenarnya tak diberikkan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak
mentah-mentah.
c) Ia malu karena taku ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan
yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.



2.4  PENGERTIAN KEBUDAYAAN

• Definisi Kebudayaan

Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.

• Tokoh-Tokoh Kebudayaan

► E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan
kemampuan sebagai anggota masyarakat.

► Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.

► Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.

2.5 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

• 7 Unsur Kebudayaan Universal

Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.

• Kebudayaan dalam 2 Bentuk Wujud

1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak

Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern seperti saat ini, wujud budaya abstrak ini dapat disimpan dalam bentuk karangan-karangan, karya-karya ilmiah, buku, file disket atau hard diskcompact disk, film, kaset, dan berbagai media rekam lainnya.

2. Wujud kebudayaan yang bersifat konkret

Wujud kebudayaan yang bersifat konkret berpola pada tindakan atau aktivitas manusia dalam masyarakat yang dapat dilihat, difoto, diraba, dan dapat disimpan. Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan yang bersifat konkret menjadi tiga, yaitu:

a) Perilaku

Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap manusia harus mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang ada dalam masyarakatnya. Menurut Ralp Linton, dalam mengatur pola hubungan antarmanusia terdapat petunjuk-petunjuk dalam hidup sebagai bagian budaya (designs for living), misalnya:
1. Sesuatu yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan (Valuational elements).
2. Bagaimana orang harus berlaku (Prescriptive elements).
3. Perlukah diadakan upacara adat pada saat pertunangan, perkawinan, kelahiran, kematian, dan seterusnya (Cognitive elements).

Wujud Kebudayaan

b) Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia dalam masyarakat untuk menyampaikan isi hati kepada pihak lain dengan cara lisan, isyarat, maupun tulisan. Bahasa merupakan sebuah sistem simbol atau lambang-lambang yang dapat dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap oleh telinga (auditory). Bahasa sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan bahasa orang bisa mengetahui gambaran tentang situasi yang tidak mereka alami secara langsung. Misalnya, adanya bencana gempa umi dan tsunami di Aceh, tanpa kita melihat langsung kita dapat membayangkan melalui berita-berita yang disiarkan melalui berbagai media cetak dan elektronik secara jelas. Bahasa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai perwujudan seni, dan sebagainya.

c) Materi

Materi adalah benda konkret yang merupakan hasil karya manusia dalam masyarakat. Contohnya adalah candi, alat-alat pertanian, peralatan rumah tangga, mobil, rumah, televisi, dan lain-lain.

                                       

2.6 WUJUD KEBUDAYAAN

• 3 Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktivitas.
3. Wujud sebagai benda.

2.7 ORIENTASI NILAI BUDAYA

5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya

Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)

2.8 PERUBAHAN KEBUDAYAAN
http://teraiania.files.wordpress.com/2011/02/perubahan-kebudayaan.jpg?w=535

faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru



Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.                  Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan
dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.                  Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.                  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.                  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.                  Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Penyebab Terjadinya Gerak/ Perubahan Kebudayaan

Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)

1.              Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2.             Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3.             Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.

Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.

1.             Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
2.             Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3.                  Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.



2.9 KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
 proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. (http://teraiania.wordpress.com/2011/02/23/tugas-ibd-manusia-dan-kebudayaan/)














BAB III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan

3.1 PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk.
Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.
Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa.
Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis).
Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. Menurut kaum formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang.
Rene Welleck dan Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :
1. Segala sesuatu yang tertulis
2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya.
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuanluar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli nya :
Menurut  Aristoteles
“seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.”
Menurut Plato dan Rousseau
“seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.”

Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.

            Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.      kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.      Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya
3.      kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

3.2              ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

• Pengertian Prosa
prosa adalah bentuk karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat oleh rima dan irama. Unsur intrinsik prosa adalah tema, plot, amanat, latar, penokohan, sudut pandang, nada dan suasana, serta gaya bahasa. Sedangkan, unsur ekstrinsik prosa adalah nilai-nilai yang diyakini pengarangnya yang turut mempengaruhi terciptanya suatu prosa. Menurut bentuknya jenis prosa terdiri dari novel, cerpen, dan dongeng.
• Jenis-jenis prosa
1.     Prosa lama: prosa lama umumnya tidak diketahui nama pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam jenis prosa lama antara lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat, dan hikayat.
  1. Prosa baru: prosa baru adalah prosa yang diciptakan pada masa sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama penulis aslinya. Yang termasuk ke dalam jenis prosa baru antara lain: novel, roman, biografi, dan cerpen.
5 Komponen dalam prosa lama
Prosa lama meliputi :
1.       Dongeng-dongeng
2.       Hikayat
3.       Sejarah
4.       Epos
5.       Cerita pelipur lara


• 5 Komponen Dalam Prosa Baru

Prosa baru meliputi :

1.       Cerita pendek
2.       Roman/ novel
3.       Biografi
4.       Kisah
5.       Otobiografi

3.3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

• Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita .
rumusan yang dipaparkan itu ialah rumusan dalam artian konvensional karena sebuah prosa fiksi seringkali justru anti cerita dan tidak berplot. Dalam bentuk prosa fiksi yang non konvensional itu, tujuan pengarang umumnya hanya ingin menampilkan gagasan secara aktual lewat karya prosa yang ditampilkannya. Untuk meahaminya, pembaca harus memilki bekal ilmu humanitas terutama psikologi dan filsafat.
• Nilai-Nilai yang Terdapat Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.   Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2.   Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sering kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.   Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4.   Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

• 2 Karya Sastra

1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
• Contoh Prosa (Lama, Fabel)
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.

3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
• Menjelaskan pengertian puisi dan menulis 1 contoh puisi :
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Contoh puisi :
Aku terdiam..
Aku hening..
Aku terpana..
Kucoba menatap..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
• Menyebutkan kreativitas penyair dalam membangun puisinya :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
• Menyebutkan alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social






BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH

4.1              PENGERTIAN CINTA KASIH

• Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayangatau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkankasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
• Unsur Tentang Cinta
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu :
1.      keterkaitan, keintiman dan kemesraan.
Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati.
2.      Keintiman
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya.
3.      Kemesraan
yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
• Gambarkan 3 unsur dalam segitiga cinta
Image
Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada gambar berikut:
Image
Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga yang demikian itu tidak sempurna, dan dapat disebut bukan cinta.

• 3 Tingkatan Cinta

1. Cinta kepada Tuhan pemilik alam semesta ini, karena tanpa kekuasaanya, kita takkan ada di bumi ini. Dan cintailah pengikutnya yaitu nabi Muhammad saw. Dalam islam ada sebuah saran, yaitu cintailah nabimu, yaitu Muhammad saw. Karenanya ia kan membawa kebenaran kepada umatnya.

2. Cinta kepada kedua orang tua yang senantiasa menjaga kita dari sebelum lahir hingga saat ini. Perjuangan seorang ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia senantiasa menanggung kita selama 9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan nyawanya demi lahirnya kita di bumi ini.

3. Cinta terhadap teman maupun teman spesial dalam hidup kita. (http://addressgimanamaksudnya.wordpress.com/2012/10/14/tugas-ibdbab-4/)

4.2 CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Berbagai bentuk cinta:

1. Cinta kepada thagut: Syetan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.



• Ayat-ayat Al-Qur’an tentang cinta:

1. Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, Al-Adiyat, 100:8)

2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika member isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.

3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.

4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak:
“…Dan nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)

5. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

4.3 Kasih Sayang

• Pengertian Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

• Cinta Kasih Dari Orangtua dan Contoh Tentang Kasih Sayang

Macam-macam cinta kasih dari orangtua:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.




• Contoh-contoh tentang kasih sayang :

1.                          Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2.                          Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang
gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3.                          Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya
yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4.                          Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5.                          Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang
indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

4.4. Kemesraan
Pengertian Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.




• Pusisi Tentang Kemesraan

KEMESRAAN DI DALAM CINTA

“Hidup ini indah karena Cinta”
Aku tak tau mencinta..
Sebelum kuterlahir jadi manusia..
Kutak tau tuk apa kutercipta…
Karena tiada yang mau..
Mengajarkan aku untuk mencinta..
Seandainya cinta kurasa sejak dini..
Kupasti tak merasakan terabai…
Karena dia, yang jadi milikku..
Begitu baiknya ajarkan aku mencinta…
Ajarku tuk menyayanginya..
Dan memberikan aku semangat hidup….
Keluh kesahku tak pernah ada..
Karena dia, yang slalu menasehatiku..
Mempersembahkan canda pada hatiku…
Sehingga berwarnalah dunia ini…
Aku tak mau, kehilangan kemesraan ini..
Ajarilah aku slalu sayangku..
Kuingin slalu bersamamu..
Menjaga cintamu..dan memelukmu…
Tak sekedar ciuman mesra untukmu..
Tapi pengorbanan raga, kusiap sedia untukmu…
Aku cinta kamu….

4.5 PEMUJAAN

1. Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

4.6 BELAS KASIHAN

• Pengertian Belas Kasihan

Belas kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.

• Cara Menumpahkan Belas Kasihan

Cara-cara menumpahkan belas kasih:
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. Ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.

4.7 CINTA KASIH EROTIS

• Pengertian Cinta Kasih Erotis

Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.

CONTOH KASUS : Andi dan Siska yang telah kenal sekian tahun akhirnya berpacaran, dan mereka berdua menikah setelah menjalani status berpacaran selama 3tahun lamanya, dengan kesiapan jiwa raga dan mental. Mereka juga merasa saling mencintai.



BAB V
PENUTUP



Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.



DAFTAR PUSTAKA

                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar